Tugas kuliah
Senin, 18 Mei 2015
Agent of Cange Danila Stephanie 2013-41-306
Sebuah kata motivasi penggerak ke arah perubahan lebih baik “change”. Agent of change ialah manusia penggerak perubahan di dalam masyarakat. Perubahan yang terkonsep dan memang dikehendaki ke arah masa depan yang indah. Ia adalah manusia yang sudah mempersiapkan diri untuk mengabdi kepada masyarakat negerinya. Masyarakat dimana ia dilahirkan dan bertempat tinggal, bumi pertiwi.
Senin, 23 Maret 2015
Teori Pertukaran Sosial
TEORI PERTUKARAN SOSIAL (THIBAUT AND KELLEY)
Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange, change
yang artinya pertukaran ,tukar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pertukaran adalah perbuatan, bertukar atau mempertukarkan; pergantian,
peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan
pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. .
Secara terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu
sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur
ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori
ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan
orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a. Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b. Jenis hubungan yang dilakukan.
c. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini
sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami
adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya”. Berdasarkan teori ini, kita masuk ke
dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita
memperoleh imbalan.
Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai
berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat
perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.
1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh
seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial
atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran
berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara
waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin
penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan
interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih
memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan
sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak
menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan
waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang
individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak
memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang
mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh.
Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan
dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada
nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda
terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai
sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau
alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu,
seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan,
tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan
dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan
interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya
dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan
interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti
makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.
CONTOH PERTUKARAN SOSIAL
Hubungan suami istri melalui sebuah ikatan pernikahan. Pola-pola
perilaku dalam sebuah pernikahan, hanya akan langgeng manakala kalau
semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang
dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi
dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut
tidak ditampilkan.
TEORI DISONANSI KOGNITIF (LEON FESTINGER)
Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial
yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap,
pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi
seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan
tersebut.
Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang
psikolog bernama Leon Festinger pada tahun 1950an. Menurut Leon
Festinger, Perasaan yang tidak seimbang sebagai disonansi kognitif; hal
ini merupakan perasaan yang dimiliki orang ketika mereka menemukan diri
mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang
mereka ketahui, atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan
pendapat lain yang mereka pegang.
Teori disonansi kognitif beranggapan bahwa dua elemen pengetahuan
merupakan hubungan yang disonan (tidak harmonis) apabila dengan
mempertimbangkan dua eleman itu sendiri pengamatan satu elemen akan
mengikuti elemen lainnya. Teori berpendapat bahwa disonansi, secara
psikologis tidak nyaman , maka akan memotifasi seseorang untuk berusaha
mengurangi disonansi dan mencapai harmonis atau keselarasan. Orang juga
akan secara aktif menolak situasi-situasi dan informasi yang sekiranya
akan memunculkan disonansi dalam berkomunikasi.
Teori disonansi kognitif memiliki sejumlah anggapan atau asumsi dasar diantaranya adalah:
1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya.
Teori ini menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang meme tingkah adanya stabilitas dan konsistensi.
2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi biologis.
Teori ini merujuk pada fakta-fakta harus tidak konsisten secara
psikologis satu dengan lainya untuk menimbulkan disonansi kognitif.
3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk
melakukan suatu tindakan dengan dampak-dampak yang tidak dapat diukur.
Teori ini menekankan seseorang yang berada dalam disonansi memberikan
keadaan yang tidak nyaman, sehingga ia akan melakukan tindakan untuk
keluar dari ketidaknyamanan tersebut.
4. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi.
Teori ini beranggapan bahwa rangsangan disonansi yang diberikan akan
memotivasi seseorang untuk keluar dari inkonsistensi tersebut dan
mengembalikannya pada konsistensi.
CONTOH DISONANSI KOGNITIF
Seorang lesbian, dapat mengalami disonansi ketika menyadari orientasi
seksualnya karena dia tahu agama dan norma sosial menganggap
orientasinya sebagai penyimpangan. Akibatnya, lesbian tersebut berusaha
menyangkal orientasinya untuk tetap berpegang pada norma agama dan norma
sosial, atau justru menyangkal norma tersebut untuk dan berusaha merasa
nyaman dengan orientasi seksualnya.
Teori Komunikasi : Morissan
Teori A-B-X
TEORI A-B-X (NEWCOMB)
Teori A-B-X Newcomb ini adalah model komunikasi psikologi sosial yang
berusaha memahami komunikasi sebagai cara dimana orang-orang mampu
menjaga keseimbangan hubungan mereka dasar pada konsep ini satu sama
lain. Menyeimbangkan antara kepercayaan, sikap dan sesuatu yang penting
bagi seseorang melalui komunikasi yang bersifat persuasif , menurut
Newcomb, jika keseimbangan hubungan terganggu, komunikasi kemudian
digunakan untuk memugar kembali hubungan itu.
Sistem A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan dari teori intrapribadi
dari Heider yang terjadi antara anggota kelompok yang hanya terdiri dari
2 orang. Model ini mengandung 3 unsur, yaitu A dan B yang mewakili 2
orang anggota kelompok dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi).
Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat
dijelaskan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan antara
satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus
berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari
keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan
informasi tentang orientasi B pada X dan ini dilakukan melalui
interaksi. A mungkin terdorong untuk mempengaruhi orientasi B pada X
apabila menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. Dan
sebaliknya B pun terdorong untuk mempengaruhi orientasi A. Besar
pengaruh A dan B terhadap satu sama lain dan kemungkinan usaha
masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan
komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik.
CONTOH A-B-X
Budi dan Ani adalah sepasang kekasih. Dimana Budi adalah laki-laki
perokok, sedangkan ani tidak suka merokok dan sanga membenci rokok
dengan alasan kesehatan. Disinilah terdapat rokoksebagai variabel X yang
relevan pada ani dan budi dimana terdapatperbedaan antara keduanya
serta menjadi hal penting bagi ani yang sangat memperhatikan kesehatan .
Karena adanya ketertarikan dari budi ke ani dan sebaliknya sehingga
tercipta rasa untuk ingin menjaga dan menyeimbangkan hubungan tersebut,
maka terjadilah komunikasi seperti misalnya sharing antara budi dan ani
mengenai bahaya merokok bagi kesehatan, dimana ani juga bisa menjadi
perokok pasif dan budi berpikir berarti rokok berdampak buruk pada
kesehatan pasangannya.Untuk itulah budi berhenti merokok, demi menjaga
keseimbangan hubungan mereka supaya terjadi kesamaan paham maupun sikap
antara keduanya mengenai rokok. Kalau misalnya keduanya tidak
menyamakan paham atau sikapnya terhadap objek tersebut (rokok) maka
keseimbangan hubungan mereka akan terancam.
Teori Komunikasi : Werner J. Severin-James W. Tankard, Jr
Teori Keseimbangan Heider
TEORI KESEIMBANGAN (HEIDER)
Teori ini berawal dari asumsi bahwa individu sebagai bagian dari
kelompok, cenderung menjalin hubungan komunikasi terbuka antar
individu-individu di dalam suatu kelompok.
Ruang lingkup teori keseimbangan dari Heider ialah mengenai
hubungan-hubungan antar pribadi. Teori ini menerangkan bahwa
individu-individu sebagai bagian dari struktur social, cenderung
menjalin hubungan dengan orang lain didalam suatu kelompok. Tentunya
cara individu-individu pada suatu kelompok dapat berhubungan dengan baik
ialah dengan menjalin komunikasi secara terbuka. Akan tetapi, teori
Heider tidak mencakup komunikasi terbuka seperti ini. Teori Heider
memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi yang berfungsi
sebagai daya tarik. Daya tarik menurut Heider adalah semua keadaan
kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka terhadap
individu-individu dam objek-objek lain. Teori Heider berkepentingan
secara khusus dengan apa yang diartikan sebagai komunikasi
intra-pribadi, yaitu sangat menaruh perhatian pada keadaan-keadaan
intra-pribadi yang mungkin mempengaruhi pola-pola hubungan dalam suatu
kelompok
Heider (dalam Fishbein, 1975) memiliki perhatian terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi sebab akibat dari atribusi terhadap individu. Heider
mengutarakan bahwa keseimbangan akan muncul jika sikap terhadap bagian
dari unit yang saling berhubungan adalah mirip. Keseimbangan akan muncul
jika dua entitas atau unit memiliki karakter dinamis yang sama.
Misalkan terdapat entitas terdiri dari unit A dan B (A dan B saling
berhubungan) dimana individu tertarik dengan unit A dan unit B. Pada
kondisi ini maka terjadi keseimbangan individu tertahap entitas (A dan
B). Sebaliknya individu tidak tertarik dengan unit A dan B maka juga
akan terjadi keseimbangan. Ketidakseimbangan akan muncul jika individu
tertarik dengan unit A tapi tidak tertarik dengan unit B atau
sebaliknya. Keseimbangan juga akan muncul jika entitas A dan B tidak
saling berhubungan dimana individu tertarik atau tidak tertarik terhadap
salah satu unitnya.
Teori Heider menggunakan symbol “L” untuk menandakan hubungan skala. “L”
(like) dapat berarti beragam perasaan positif yang dimiliki seseorang
kepada orang lain atau terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan symbol
“L_” (lawan dari symbol “L”) menyatakan perasaan negative seperti rasa
benci, tidak suka atau tidak setuju. Simbol “U” berarti hubungan
pembentuk unit (unit forming relationship) dan merupakan persamaan arti
“berkaitan dengan”, “kepunyaan”, “memiliki” serta ungkapan-ungkapan lain
yang hamper serupa. Kebalikan dari symbol “U_” Dan 3 simbol penting
lain dari Teori Heiden ialah “P” menunjukan orang (person), “o” yang
berarti orang lain/kelompok lain dan “X” yang berarti benda
CONTOH KESEIMBANGAN
PIa suka silat dan tidak suka berantem , namun Aci suka berantem dan
tidak suka silat. Mereka berdua bersahabat , dan saling berbagi. Mereka
berdua tidak ingin bertengkar satu sama lain. Jika salah satu dari
mereka tidak merubah sikapnya , maka akan timbul tidak keseimbangan
diantara mereka.
Teori Komunikasi : Werner J. Severin-James W. Tankard, Jr
Langganan:
Postingan (Atom)