TEORI PERTUKARAN SOSIAL (THIBAUT AND KELLEY)
Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange, change
yang artinya pertukaran ,tukar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pertukaran adalah perbuatan, bertukar atau mempertukarkan; pergantian,
peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan
pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. .
Secara terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu
sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur
ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori
ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan
orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a. Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b. Jenis hubungan yang dilakukan.
c. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini
sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami
adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya”. Berdasarkan teori ini, kita masuk ke
dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita
memperoleh imbalan.
Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai
berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau
dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat
perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.
1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh
seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial
atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran
berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara
waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin
penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan
interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih
memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan
sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak
menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan
waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang
individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak
memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang
mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh.
Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan
dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada
nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda
terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai
sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau
alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu,
seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan,
tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan
dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan
interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya
dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan
interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti
makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.
CONTOH PERTUKARAN SOSIAL
Hubungan suami istri melalui sebuah ikatan pernikahan. Pola-pola
perilaku dalam sebuah pernikahan, hanya akan langgeng manakala kalau
semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang
dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi
dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut
tidak ditampilkan.