Senin, 23 Maret 2015

Teori Pertukaran Sosial

TEORI PERTUKARAN SOSIAL (THIBAUT AND KELLEY)

Teori Pertukaran secara etimologi berasal dari kata exchange, change yang artinya pertukaran ,tukar.  Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia,  pertukaran  adalah perbuatan, bertukar atau mempertukarkan; pergantian, peralihan. Sedangkan teori (theory ) adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi.  .
Secara  terminologi, teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a.       Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa    yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b.      Jenis hubungan yang dilakukan.
c.       Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita memperoleh imbalan.

Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.

1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.

2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.

3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda 
 terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.

4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan interpersonalnya dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.

CONTOH PERTUKARAN SOSIAL

Hubungan suami istri melalui sebuah ikatan pernikahan. Pola-pola perilaku dalam sebuah pernikahan, hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.
 
TEORI DISONANSI KOGNITIF (LEON  FESTINGER)

Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut. 

Istilah disonansi kognitif pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Leon Festinger pada tahun 1950an. Menurut Leon Festinger, Perasaan yang tidak seimbang sebagai disonansi kognitif; hal ini merupakan perasaan yang dimiliki orang ketika mereka menemukan diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui, atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mereka pegang.

Teori disonansi kognitif beranggapan bahwa dua elemen pengetahuan merupakan hubungan yang disonan (tidak harmonis) apabila dengan mempertimbangkan dua eleman itu sendiri pengamatan satu elemen akan mengikuti elemen lainnya. Teori berpendapat bahwa disonansi, secara psikologis tidak nyaman , maka akan memotifasi seseorang untuk berusaha mengurangi disonansi dan mencapai harmonis atau keselarasan. Orang juga akan secara aktif menolak situasi-situasi dan informasi yang sekiranya akan memunculkan disonansi dalam berkomunikasi.

Teori disonansi kognitif memiliki sejumlah anggapan atau asumsi dasar diantaranya adalah:
1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya.
Teori ini menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang meme tingkah adanya stabilitas dan konsistensi. 
2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi biologis. 
Teori ini merujuk pada fakta-fakta harus tidak konsisten secara psikologis satu dengan lainya untuk menimbulkan disonansi kognitif. 
3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan dengan dampak-dampak yang tidak dapat diukur. 
Teori ini menekankan seseorang yang berada dalam disonansi memberikan keadaan yang tidak nyaman, sehingga ia akan melakukan tindakan untuk keluar dari ketidaknyamanan tersebut. 
4. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. 
Teori ini beranggapan bahwa rangsangan disonansi yang diberikan akan memotivasi seseorang untuk keluar dari inkonsistensi tersebut dan mengembalikannya pada konsistensi. 

CONTOH DISONANSI KOGNITIF

Seorang lesbian, dapat mengalami disonansi ketika menyadari orientasi seksualnya karena dia tahu agama dan norma sosial menganggap orientasinya sebagai penyimpangan. Akibatnya, lesbian tersebut berusaha menyangkal orientasinya untuk tetap berpegang pada norma agama dan norma sosial, atau justru menyangkal norma tersebut untuk dan berusaha merasa nyaman dengan orientasi seksualnya.
 
Teori Komunikasi : Morissan

Teori A-B-X

TEORI A-B-X (NEWCOMB)
Teori A-B-X Newcomb ini adalah model komunikasi psikologi sosial yang berusaha memahami komunikasi sebagai cara dimana orang-orang mampu menjaga keseimbangan hubungan mereka dasar pada konsep ini satu sama lain. Menyeimbangkan antara kepercayaan, sikap dan sesuatu yang penting bagi seseorang melalui komunikasi yang bersifat persuasif , menurut Newcomb, jika keseimbangan hubungan terganggu, komunikasi kemudian digunakan untuk memugar kembali hubungan itu.  

Sistem A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan dari teori intrapribadi dari Heider yang terjadi antara anggota kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang. Model ini mengandung 3 unsur, yaitu A dan B yang mewakili 2 orang anggota kelompok dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat dijelaskan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang orientasi B pada X dan ini dilakukan melalui interaksi. A mungkin terdorong untuk mempengaruhi orientasi B pada X apabila menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. Dan sebaliknya B pun terdorong untuk mempengaruhi orientasi A. Besar pengaruh A dan B terhadap satu sama lain dan kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik.
CONTOH A-B-X
Budi dan Ani adalah sepasang kekasih. Dimana Budi adalah laki-laki perokok, sedangkan ani tidak suka merokok dan sanga membenci rokok dengan alasan kesehatan. Disinilah terdapat rokoksebagai variabel X yang relevan pada ani dan budi dimana terdapatperbedaan antara keduanya serta menjadi hal penting bagi ani yang sangat memperhatikan kesehatan . Karena adanya ketertarikan dari budi ke ani dan sebaliknya sehingga tercipta rasa untuk ingin menjaga dan menyeimbangkan hubungan tersebut,  maka terjadilah komunikasi seperti misalnya sharing antara budi dan ani mengenai bahaya merokok bagi kesehatan, dimana ani juga bisa menjadi perokok pasif dan budi berpikir  berarti rokok berdampak buruk pada kesehatan pasangannya.Untuk itulah budi berhenti merokok, demi menjaga keseimbangan hubungan mereka supaya terjadi  kesamaan paham maupun sikap antara keduanya mengenai rokok. Kalau misalnya keduanya tidak menyamakan paham atau sikapnya terhadap objek tersebut (rokok) maka keseimbangan hubungan mereka akan terancam.
 
Teori Komunikasi : Werner J. Severin-James W. Tankard, Jr

Teori Keseimbangan Heider


TEORI KESEIMBANGAN (HEIDER)

Teori ini berawal dari asumsi bahwa individu sebagai bagian dari kelompok, cenderung menjalin hubungan komunikasi terbuka antar individu-individu di dalam suatu kelompok. 

Ruang lingkup teori keseimbangan dari Heider ialah mengenai hubungan-hubungan antar pribadi. Teori ini menerangkan bahwa individu-individu sebagai bagian dari struktur social, cenderung menjalin hubungan dengan orang lain didalam suatu kelompok. Tentunya cara individu-individu pada suatu kelompok dapat berhubungan dengan baik ialah dengan menjalin komunikasi secara terbuka. Akan tetapi, teori Heider tidak mencakup komunikasi terbuka seperti ini. Teori Heider memusatkan perhatiannya pada hubungan intra-pribadi yang berfungsi sebagai daya tarik. Daya tarik menurut Heider adalah semua keadaan kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka terhadap individu-individu dam objek-objek lain. Teori Heider berkepentingan secara khusus dengan apa yang diartikan sebagai komunikasi intra-pribadi, yaitu sangat menaruh perhatian pada keadaan-keadaan intra-pribadi yang mungkin mempengaruhi pola-pola hubungan dalam suatu kelompok
Heider (dalam Fishbein, 1975) memiliki perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebab akibat dari atribusi terhadap individu. Heider mengutarakan bahwa keseimbangan akan muncul jika sikap terhadap bagian dari unit yang saling berhubungan adalah mirip. Keseimbangan akan muncul jika dua entitas atau unit memiliki karakter dinamis yang sama. Misalkan terdapat entitas terdiri dari unit A dan B (A dan B saling berhubungan) dimana individu tertarik dengan unit A dan unit B. Pada kondisi ini  maka terjadi keseimbangan individu tertahap entitas (A dan B). Sebaliknya individu tidak tertarik dengan unit A dan B maka juga akan terjadi keseimbangan. Ketidakseimbangan akan muncul jika individu tertarik dengan unit A tapi tidak tertarik dengan unit B atau sebaliknya. Keseimbangan juga akan muncul jika entitas A dan B tidak saling berhubungan dimana individu tertarik atau tidak tertarik terhadap salah satu unitnya.

Teori Heider menggunakan symbol “L” untuk menandakan hubungan skala. “L” (like)  dapat berarti beragam perasaan positif yang dimiliki seseorang kepada orang lain atau terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan symbol “L_” (lawan dari symbol “L”) menyatakan perasaan negative seperti rasa benci, tidak suka atau tidak setuju. Simbol “U” berarti hubungan pembentuk unit (unit forming relationship) dan merupakan persamaan arti “berkaitan dengan”, “kepunyaan”, “memiliki” serta ungkapan-ungkapan lain yang hamper serupa. Kebalikan dari symbol “U_” Dan 3 simbol penting lain dari Teori Heiden ialah “P” menunjukan orang (person), “o” yang berarti orang lain/kelompok lain dan “X” yang berarti benda

CONTOH KESEIMBANGAN
PIa suka  silat dan tidak suka berantem , namun Aci suka berantem dan tidak suka silat. Mereka berdua bersahabat , dan saling berbagi. Mereka berdua tidak ingin bertengkar satu sama lain. Jika salah satu dari mereka tidak merubah sikapnya , maka akan timbul tidak keseimbangan diantara mereka.
 
Teori Komunikasi : Werner J. Severin-James W. Tankard, Jr